CEO Polymarket menduga penggrebekan yang dilakukan FBI merupakan tindakan balas dendam dari pemerintah.
Shayne Coplan selaku CEO dari situs prediksi berbasis blockchain menuduh Biden menyuruh FBI menggerebek Polymarket demi balas dendam politik.
Berdasarkan laporan yang didapat dari berita, FBI menggerebek Polymarket sebelum matahari terbit dan hal tersebut sangat mengejutkan. Lokasi penggerebekan di apartemen Coplan di Manhattan pada Rabu dengan alasan taruhan ilegal yang mencurigakan.
Penyelidikan dilakukan atas Polymarket yang diduga punya kaitan dengan kembali terpilihnya Donald Trump sebagai presiden dan sekutunya, taruhan dari pengguna Amerika Serikat pun muncul.
Karena hal tersebut Shayne Coplan membuat cuitannya di X di hari Kamis (satu hari setelahnya) ia menanggap penggerebekan merupakan cara terakhir yang dilakukan rezim untuk membalaskan dendam ke perusahaan yang berkaitan dengan Donald Trump.
Sebelumnya Polymarket memang telah mengenal pendukung dari Partai Republik yang mendanainya, termasuk juga pendukung dari Trump Peter Thiel dengan pengumpulan dana sebesar $ 70 juta untuk perusahaan Coplan di awal tahun 2024 lalu. Berdasarkan berita dari New York Times, petugas federal di hari Rabu lalu menyita sejumlah perangkat elektronik milik Coplan, termasuk telepon.
Penyergapan FBI dengan Ancaman
Elon Musk ditunjuk menjadi pihak yang punya peran penting di pemerintahan di masa jabatan Donald Trump yang kedua ini. Di posting-an X di hari kami, ia sangat tidak senang dengan penggerebekan yang dilakukan FBI dan Coplan menyarankan agar partai sebaiknya keluar untuk membuat pendekatan yang lebih pro-bisnis, pro-startup setelah hasil pemilu. Elon Musk pun menyetujuinya.
Joe Lonsdale selaku maestro teknologi miliarder menanggapi posting-an dari Coglan di X. Ia menuliskan bahwa di FBI emang ada agen-agen hebat, namun sebagian besar merupakan biro federal. Ia berharap agar Coglan segera mendapatkan pemaafan jika Fed malah memberikannya masalah dari perusahaan yang masuk ke dalam daftar di Prancis.
Polymarket Dilarang di AS
Polymarket sendiri bisa meraup keuntungan sebesar $ 3,7 miliar, berdasarkan laporan taruhan untuk pemilu Amerika Serikat. Namun platform $ 3,7 miliar ini akhirnya dilarang di AS usai Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas menjatuhkan denda kepada platform sebesar $ 1,4 juta pada tahun 2022 lalu dalam tuduhan perdagangan ilegal.
Ada seorang mantan karyawan dari Polymarket yang menyatakan hal tersebut jadi rahasia umum, pengguna di AS pun masih bisa mengakses platform Polymarket serta bertaruh di sana dengan koneksi VPN.
Diketahui untuk penggerebekan FBI ini terjadi pada satu minggu setelah Coplan memuji kemenangan Donald Trump atas hasil pemilu. Ia juga berencana untuk membawa nama Polymarket bisa digunakan kembali oleh pengguna di AS.
Tinggalkan Balasan